Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman mengaku pergantian pemain menjadi strategi penting timnya saat menghadapi Barito Putra. Apalagi dalam laga tersebut Maung Bandung sempat tertinggal melalui gol Sugeng Wahyudi di pertengahan babak kedua.
“Saya merasa dalam pertandingan ini berat, meski kita bisa memetik kemenangan. Di babak pertama pemain kita kelihatan kurang bugar. Sehingga di babak pertama pertandingan dikatakan berimbang,” ungkap Djadjang usai pertandingan.
Mantan Asisten Pelatih Pelita Jaya ini mengakui strateginya melakukan pergantian pemain menjadi kunci kebangkitan Persib. Masuknya Herman Dzumafo menggantikan Supardi di menit ke 52 memang membuat daya dobrak Persib semakin menjadi.
“Pergantian Supardi ke Dzumafo memang mengubah formasi. Tadinya 4-4-2 tapi kita butuh serangan yang lebih tajam,” paparnya.
Selain melakukan pergantian pemain, Djadjang mengaku melakukan rotasi pemain di pertandingan tersebut.
“Sembilan hari 3 kali pertandingan jelas kita harus melakukan rotasi. Saya harus memikirkan kelelahan pemain itu. Di pertandingan ini memang banyak peluang yang belum sempurna,” jelasnya.
Sementara itu pembesut Barito Putra Salahudin puas terhadap permainan anak-anak Barito Putra.
"Tadi anak-anak bermain bagus cuma kita agak kesusahan terhadap bola-bola mati tim Persin tapi pada dasarnya kita puas terhadap hasil pertandingan tadi," ungkapnya.
"Dari awal memang kita tetap bermain dengan pola menyerang, tidak ada perubahan. Kita tidak ada intruksi jaga pemain Persib secara khusus. Faktor lapangan yang agak tidak rata cukup mengganggu juga," beber Salahudin.
Pelatih berkepala plontos ini juga menambahkan timnya sedikit tidak berkembang karena ada empat pemain Barito yang absen karena cedera dan akumulasi kartu.
Dengan torehan kemenangan ini, Persib Bandung naik ke peringkat enam klasemen sementara ISL dengan raihan 21 angka. Atep dkk menggeser Persisam Samarinda di posisi tujuh. Sedangkan kekalahan ini membuat Barito Putra tetap berada di posisi delapan dengan 18 poin.
“Saya merasa dalam pertandingan ini berat, meski kita bisa memetik kemenangan. Di babak pertama pemain kita kelihatan kurang bugar. Sehingga di babak pertama pertandingan dikatakan berimbang,” ungkap Djadjang usai pertandingan.
Mantan Asisten Pelatih Pelita Jaya ini mengakui strateginya melakukan pergantian pemain menjadi kunci kebangkitan Persib. Masuknya Herman Dzumafo menggantikan Supardi di menit ke 52 memang membuat daya dobrak Persib semakin menjadi.
“Pergantian Supardi ke Dzumafo memang mengubah formasi. Tadinya 4-4-2 tapi kita butuh serangan yang lebih tajam,” paparnya.
Selain melakukan pergantian pemain, Djadjang mengaku melakukan rotasi pemain di pertandingan tersebut.
“Sembilan hari 3 kali pertandingan jelas kita harus melakukan rotasi. Saya harus memikirkan kelelahan pemain itu. Di pertandingan ini memang banyak peluang yang belum sempurna,” jelasnya.
Sementara itu pembesut Barito Putra Salahudin puas terhadap permainan anak-anak Barito Putra.
"Tadi anak-anak bermain bagus cuma kita agak kesusahan terhadap bola-bola mati tim Persin tapi pada dasarnya kita puas terhadap hasil pertandingan tadi," ungkapnya.
"Dari awal memang kita tetap bermain dengan pola menyerang, tidak ada perubahan. Kita tidak ada intruksi jaga pemain Persib secara khusus. Faktor lapangan yang agak tidak rata cukup mengganggu juga," beber Salahudin.
Pelatih berkepala plontos ini juga menambahkan timnya sedikit tidak berkembang karena ada empat pemain Barito yang absen karena cedera dan akumulasi kartu.
Dengan torehan kemenangan ini, Persib Bandung naik ke peringkat enam klasemen sementara ISL dengan raihan 21 angka. Atep dkk menggeser Persisam Samarinda di posisi tujuh. Sedangkan kekalahan ini membuat Barito Putra tetap berada di posisi delapan dengan 18 poin.
Sumber by : Liga Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan jika anda yang ingin komentar, namun tolong gunakan bahasa yang sopan.