Kamis, 18 April 2013

Serba-serbi Piala Soeratin



Bertempat di Stadion Persikabo, Cibinong, Kabupaten Bogor (Sabtu, 17 November 2012), PSDS Deli Serdang akhirnya berhasil membawa pulang Piala Soeratin edisi 2012 setelah dalam babak final berhasil mengalahkan Persema Malang lewat adu penalti dengan skor akhir 6-5 (2-2).
Bagi PSDS, gelar juara Piala Suratin 2012 ini menjadikannya sebagai tim kedua di Sumatra Utara dan/atau di Pulau Sumatra setelah PSMS Medan yang pernah menjadi juara Piala Suratin 1980 (dan tentu saja Piala Suratin 1967). Pada saat itu, dalam babak final Piala Suratin 1980 di Stadion Utama, Senayan, Jakarta (Senin, 26 Mei 1980), PSMS mengandaskan juara bertahan Persiter Ternate 3-0. Pada masa itu pula, sebagai juara Piala Suratin 1980, PSMS menjadi wakil Indonesia di Kejuaraan ASEAN U-20 di Malaysia (4-12 Juli 1980) yang dijuarai secara bersama oleh Thailand dan tuan rumah Malaysia setelah kedua tim bermain imbang 1-1.
Piala Soeratin diadakan oleh PSSI sebagai penghargaan atas jasa Ir. Soeratin Sosrosoegondo (Ketua Umum PSSI yang pertama, Bapak PSSI). Karenanya, sejak pertama kali diselenggarakan, Piala Suratin diadakan setiap peringatan Hari Ulang Tahun PSSI (baca: bulan April). Sebelumnya, Ir. Soeratin sendiri diberikan penghargaan oleh PSSI dalam Kongres PSSI 1964. Piala Suratin edisi perdana pun digelar di Jakarta pada 13-19 April 1966. Saat itu, Persema Malang berhasil menjadi juara Piala Suratin 1966. Namun, dalam perkembangannya, karena sesuatu hal, Piala Suratin tidak digelar lagi setiap bulan April. Hal itu terjadi sejak Piala Suratin 1972. Sampai kini, jadwal pun sering berubah. Tak hanya waktu pelaksanaan, Piala Suratin pun tampak berganti umur. Sebutlah U-19, U-18, dan kini U-17. Ada kemungkinan PSSI mematok umur peserta Piala Soeratin ini untuk mengikuti aturan kelompok umur di Piala Asia Junior dan Piala Dunia Junior.
Dalam sejarah Piala Soeratin hingga saat ini, ada dua kejadian menarik terkait pergelaran kejuaraan sepakbola junior ini. Pertama, yang terjadi pada Piala Suratin 1967. Dalam babak final Piala Suratin 1967 di Stadion Persija, Menteng, Jakarta (26 April 1967), Persija Jakarta dan PSMS menjadi juara bersama setelah kedua tim bermain imbang 0-0. Kalau bermain seri atau draw, mengapa tidak dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu? Ternyata, hari sudah gelap sehingga babak perpanjangan waktu pun tidak dilakukan. Faktanya,disepakatilah untuk  dilakukannya “undian”. Hasilnya, dalam enam bulan pertama, PSMS dinyatakan untuk membawa piala tersebut ke Medan. Selanjutnya, enam bulan kedua, giliran Persija yang menyimpannya.
Kedua, yang terjadi pada Piala Suratin 1976. Saat itu, PSP Padang nampak menjelma menjadi kekuatan baru dalam sepakbola junior. Di Pool A saja, PSP berhasil menjadi juara pool dengan mencatat empat kemenangan dari empat pertandingan, termasuk mengalahkan Persebaya 2-1. Persebaya pun “hanya” mampu mencatat dua kemenangan, satu seri, dan satu kalah. Sayang, babak semifinal beralih ke Kota Surabaya. Tentu saja, semangat ’45 Surabaya memotivasi tuan rumah Persebaya. Setelah di babak semifinal mengalahkan Persija 1-0, PSP akhirnya lolos ke babak final. Namun, fakta pun berbicara bahwa Persebaya berhasil menjadi juara Piala Suratin 1976 setelah mengalahkan PSP 1-0 di Stadion Gelora 10 November Surabaya (Jumat, 29 Oktober 1976). Ibaratnya, juara tanpa mahkota meskipun (mungkin) Persebaya pun telah melahirkan beberapa pemain andalannya.
Sampai saat ini, Piala Soeratin telah diselenggarakan sebanyak 32 kali semenjak edisi perdana di tahun 1966. Dan sejarah juga mencatat, tim yang paling banyak menjuarai Piala Soeratin ternyata bukan klub yang punya nama besar seperti Persebaya, Persija, PSMS ataupun Persib. Tim yang tercatat paling sering menjuarai Piala Soeratin adalah Persikasi (Bekasi) dengan torehan 5 kali juara. Disusul oleh Persija dengan 4 kali juara (termasuk juara bersama dengan PSMS) dan PSB Bogor dengan 3 kali juara.
Daftar Juara Piala Suratin (1966-2012):
1966: Persema (Malang)
1967: PSMS (Medan) dan Persija (Jakarta)
1970: Persija (Jakarta)
1972: Persija (Jakarta)
1974: Persija (Jakarta)
1976: Persebaya (Surabaya)
1978: Persiter (Ternate)
1980: PSMS (Medan)
1982: Persijap (Jepara)
1984: Persikasi (Bekasi)
1985: Persikasi (Bekasi)
1987: Persiss (Sorong)
1989: Persikasi (Bekasi)
1991: Persikasi (Bekasi)
1992: PSB (Bogor)
1993: PSB (Bogor)
1994: Persikasi (Bekasi)
1995: PSB (Bogor)
1996/1997: Persema (Malang)
1998: Persijap (Jepara)
1999/2000: Persijatim (Jakarta Timur)
2001: Persebaya (Surabaya)
2002: Persijap (Jepara)
2003: Persib (Bandung)
2004: PSIS (Semarang)
2005: Mojokerto Putra (Mojokerto)
2006: Persib (Bandung)
2007: Arema (Malang)
2008: Persekap (Pasuruan)
2009: Perseba (Bangkalan)
2010/2011: Villa 2000 (Tangerang Selatan)
2012: PSDS (Deli Serdang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan jika anda yang ingin komentar, namun tolong gunakan bahasa yang sopan.